Strategi komunikasi politik suatu partai politik
terhadap masyarakat umum sangat diperlukan dalam menghadapi sebuah pemilihan
umum. Keberhasilan suatu strategi komunikasi politik oleh partai dalam
merencanakan dan melaksanakan akan ikut berperan pada hasil perolehan suara
partai politik dalam pemilu. Menurut Firmanzah (2008) strategi komunikasi
politik sangat penting untuk dianalisis. Soalnya, strategi tersebut tidak hanya
menentukan kemenangan politik pesaing, tetapi juga akan berpengaruh terhadap
perolehan suara partai.
Dalam mengkaji strategi komunikasi
politik perlu dipahami terlebih dahulu konsep dari strategi itu sendiri.
Menurut Thompson dan Strickland (dalam Hernander, 2004) bahwa strategi
merupakan pendekatan-pendekatan alternatif yang ditempuh guna memposisikan
organisasi bersangkutan dalam mencapai keberhasilan yang berkesinambungan atau
starategi bisa disebutkan sebagai alternatif yang dipilih berdasarkan perkiraan
optimalitas dalam rangka mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi politik
sendiri mengandung implikasi bahwa adanya alternatif tindakan yang dilaksanakan
secara sitematik untuk mengembangkan rencana komunikasi politik tertentu agar
terjadi optimalisasi dalam rangka memperoleh tujuan politik.
Strategi memberikan beberapa manfaat
melalui kegiatan taktiknya yang mampu membangun dan menciptakan kekuatan
melalui kontinuitas serta konsistensi. Selain itu, arah strategi yang jelas dan
disepakati bersama akan menyebabkan perencanaan taktis yang lebih mudah dan
cepat. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management)
untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya (Effendi,
1993). Demikian pula strategi komunikasi politik merupakan paduan dari
perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut
strategi komunikasi politik harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya
secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berubah
sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.
Perencanaan strategi komunikasi
politik sangatlah penting, tidak hanya untuk mengetahui ke mana arah dari
kegiatan komunikasi politik tetapi juga memenangkan dukungan masyarakat secara
politik. Berikut beberapa elemen
perencanaan komunikasi politik yang perlu diperhatikan yang diadopsi dari
perencanaan Public Relation (Suwandi,
2000).
1. Goal (hasil utama yang diharapkan) dan
obyektifnya (tujuan khusus untuk mencapai goal).
Berkenaan dengan hal ini, perlu dipertimbangkan obyektifnya, yang pegangannya
adalah information-based (antara lain
mendidik atau menyadarkan) atau action-based (antara lain merubah pendapat atau
mengumpulkan dana).
2. Publik, yaitu sasaran khalayak. Publik
perlu ditentukan se-spesifik mungkin dengan menghindari terminologi yang umum
seperti community public atau general public. Kemudian dibuat daftar
publik secara berurutan sesuai dengan prioritasnya, dan menjelaskan secara
singkat masing-masing publik yang mempunyai makna dalam perencanaan tersebut.
3. Strategi, yaitu metode dasar dalam
bertindak. Strategi ini merupakan posisi umum atau pendekatan yang digunakan
untuk mencapai goal dan obyektif.
4. Taktik, yaitu alat khusus yang digunakan
di dalam menyampaikan target pesan. Tujuannya, mengkomunikasikan setiap
perubahan manajemen.
5. Anggaran dan waktu, yaitu bagaimana perencanaan
yang dibuat disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia.
6. Evaluasi, yaitu untuk mengetahui
keberhasilan atau kelemahan dari perencanaan yang telah dibuat. Hal ini bisa
dilakukan dalam bentuk survei opini atau analisis media.
Fungsi utama sebuah
perencanaan komunikasi politik adalah menciptakan keteraturan dan kejelasan
arah. Fungsi ini merupakan tahap yang harus dilakukan agar strategi komunikasi
politik dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Ada beberapa tahapan perencanaan
kampanye dari Gregory (dalam Venus, 2009) yang bisa diadopsi oleh sebuah
perencanaan dalam strategi komunikasi politik, tahap-tahap tersebut meliputi:
a. Analisis Masalah
Langkah awal suatu perencanaan adalah melakukan analisis masalah. Agar dapat
diidentifikasi dengan jelas, maka analisis masalah hendaknya dilakukan secara
terstruktur. Pengumpulan informasi yang berhubungan dengan permasalahan harus
dilakukan secara objektif dan tertulis serta memungkinkan untuk dilihat kembali
setiap waktu.
b. Penyusunan Tujuan
Tujuan harus disusun dan dituangkan dalam bentuk tertulis dan bersifat
realistis. Penyusunan tujuan yang realistis ini merupakan hal yang harus
dilakukan dalam sebuah proses perencanaan. Ada beragam tujuan yang bisa dicapai
dengan menggunakan strategi komunikasi politik. Tujuan tersebut di antaranya
adalah menyampaikan sebuah pemahaman baru, menciptakan kesadaran, memperbaiki
sebuah citra, membentuk persepsi, serta mengajak khalayak untuk melakukan
tindakan tertentu.
c. Identifikasi dan Segmentasi Sasaran
Dengan melakukan identifikasi dan segmentasi sasaran maka proses
perencanaan selanjutnya akan lebih mudah dan tepat pada sasaran. Untuk
mempermudah proses identifikasi dan segmentasi sasaran perlu dilakukan
pelapisan sasaran, yaitu sasaran utama, sasaran lapis satu, sasaran lapis dua,
dan seterusnya sesuai dengan tujuan.
d. Menentukan pesan
Perencanaan pesan adalah hal penting yang harus dilakukan dalam perencanaan
komunikasi politik. Pesan komunikasi politik merupakan sarana yang akan membawa
sasaran mengikuti apa yang diinginkan dari program-program komunikasi politik
yang pada akhirnya akan sampai pada pencapaian tujuan.
e. Strategi dan Taktik
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang akan diterapkan dalam
komunikasi politik, atau untuk lebih mudahnya dapat disebut sebagai guiding prinsiple, atau the big idea.
Taktik sangat bergantung pada tujuan dan sasaran yang akan dibidik. Semakin
komplek tujuan dan sasaran bidik maka taktik yang digunakan harus semakin
kretaif dan variatif.
f. Alokasi waktu dan sumber daya
Komunikasi politik selalu dilaksanakan dalam rentang waktu tertentu. Ada
kalanya rentang waktu tersebut berasal dari pihak luar, misalnya waktu kampanye
dalam pemilu. Ada pula rentang waktu yang ditetapkan sendiri. Sementara itu, pengalokasian dana operasional
hendaknya didasarkan pada efektifitas dan efisiensi.
g. Evaluasi
Evaluasi berperan penting untuk mengetahui sejauh mana pencapaian yang
dihasilkan. Karena hasil evaluasi
nantinya akan digunakan sebagai tinjauan untuk program-program yang akan
dilakukan selanjutnya, maka evaluasi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
terstruktur.
Secara keseluruhan, partai
politik membutuhkan suatu perencanaan strategis dalam melakukan hubungan dengan
masyarakat. Dalam hal ini adalah perencanaan komunikasi politik. Perencanaan
komunikasi politik ini menyangkut produk politik yang akan dibawakan, pesan
politik yang akan disampaikan, dan image
yang akan dimunculkan. Perencanaan perlu dilakukan agar alokasi sumberdaya
partai politik dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Dengan demikian akan
terjadi sinergi dan konsistensi di antara program-program kerja yang akan dilakukan
suatu partai politik dalam strategi komunikasi politiknya.
Referensi
Firmanzah. 2008. Marketing politik; Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia
Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan
kampanye komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar