Selasa, 06 Januari 2015

Strategi Komunikasi Politik


        Strategi komunikasi politik suatu partai politik terhadap masyarakat umum sangat diperlukan dalam menghadapi sebuah pemilihan umum. Keberhasilan suatu strategi komunikasi politik oleh partai dalam merencanakan dan melaksanakan akan ikut berperan pada hasil perolehan suara partai politik dalam pemilu. Menurut Firmanzah (2008) strategi komunikasi politik sangat penting untuk dianalisis. Soalnya, strategi tersebut tidak hanya menentukan kemenangan politik pesaing, tetapi juga akan berpengaruh terhadap perolehan suara partai.
       Dalam mengkaji strategi komunikasi politik perlu dipahami terlebih dahulu konsep dari strategi itu sendiri. Menurut Thompson dan Strickland (dalam Hernander, 2004) bahwa strategi merupakan pendekatan-pendekatan alternatif yang ditempuh guna memposisikan organisasi bersangkutan dalam mencapai keberhasilan yang berkesinambungan atau starategi bisa disebutkan sebagai alternatif yang dipilih berdasarkan perkiraan optimalitas dalam rangka mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi politik sendiri mengandung implikasi bahwa adanya alternatif tindakan yang dilaksanakan secara sitematik untuk mengembangkan rencana komunikasi politik tertentu agar terjadi optimalisasi dalam rangka memperoleh tujuan politik.
    Strategi memberikan beberapa manfaat melalui kegiatan taktiknya yang mampu membangun dan menciptakan kekuatan melalui kontinuitas serta konsistensi. Selain itu, arah strategi yang jelas dan disepakati bersama akan menyebabkan perencanaan taktis yang lebih mudah dan cepat. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya (Effendi, 1993). Demikian pula strategi komunikasi politik merupakan paduan dari perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi politik harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berubah sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.
         Perencanaan strategi komunikasi politik sangatlah penting, tidak hanya untuk mengetahui ke mana arah dari kegiatan komunikasi politik tetapi juga memenangkan dukungan masyarakat secara politik.  Berikut beberapa elemen perencanaan komunikasi politik yang perlu diperhatikan yang diadopsi dari perencanaan Public Relation (Suwandi, 2000).
1.      Goal (hasil utama yang diharapkan) dan obyektifnya (tujuan khusus untuk mencapai goal). Berkenaan dengan hal ini, perlu dipertimbangkan obyektifnya, yang pegangannya adalah information-based (antara lain mendidik atau menyadarkan) atau action-based  (antara lain merubah pendapat atau mengumpulkan dana).
2.      Publik, yaitu sasaran khalayak. Publik perlu ditentukan se-spesifik mungkin dengan menghindari terminologi yang umum seperti community public atau general public. Kemudian dibuat daftar publik secara berurutan sesuai dengan prioritasnya, dan menjelaskan secara singkat masing-masing publik yang mempunyai makna dalam perencanaan tersebut.
3.      Strategi, yaitu metode dasar dalam bertindak. Strategi ini merupakan posisi umum atau pendekatan yang digunakan untuk mencapai goal dan obyektif.
4.      Taktik, yaitu alat khusus yang digunakan di dalam menyampaikan target pesan. Tujuannya, mengkomunikasikan setiap perubahan manajemen.
5.      Anggaran dan waktu, yaitu bagaimana perencanaan yang dibuat disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia.
6.      Evaluasi, yaitu untuk mengetahui keberhasilan atau kelemahan dari perencanaan yang telah dibuat. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk survei opini atau analisis media.

Fungsi utama sebuah perencanaan komunikasi politik adalah menciptakan keteraturan dan kejelasan arah. Fungsi ini merupakan tahap yang harus dilakukan agar strategi komunikasi politik dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Ada beberapa tahapan perencanaan kampanye dari Gregory (dalam Venus, 2009) yang bisa diadopsi oleh sebuah perencanaan dalam strategi komunikasi politik, tahap-tahap tersebut meliputi:
a.       Analisis Masalah
Langkah awal suatu perencanaan adalah melakukan analisis masalah. Agar dapat diidentifikasi dengan jelas, maka analisis masalah hendaknya dilakukan secara terstruktur. Pengumpulan informasi yang berhubungan dengan permasalahan harus dilakukan secara objektif dan tertulis serta memungkinkan untuk dilihat kembali setiap waktu.
b.      Penyusunan Tujuan
Tujuan harus disusun dan dituangkan dalam bentuk tertulis dan bersifat realistis. Penyusunan tujuan yang realistis ini merupakan hal yang harus dilakukan dalam sebuah proses perencanaan. Ada beragam tujuan yang bisa dicapai dengan menggunakan strategi komunikasi politik. Tujuan tersebut di antaranya adalah menyampaikan sebuah pemahaman baru, menciptakan kesadaran, memperbaiki sebuah citra, membentuk persepsi, serta mengajak khalayak untuk melakukan tindakan tertentu.
c.       Identifikasi dan Segmentasi Sasaran
Dengan melakukan identifikasi dan segmentasi sasaran maka proses perencanaan selanjutnya akan lebih mudah dan tepat pada sasaran. Untuk mempermudah proses identifikasi dan segmentasi sasaran perlu dilakukan pelapisan sasaran, yaitu sasaran utama, sasaran lapis satu, sasaran lapis dua, dan seterusnya sesuai dengan tujuan.
d.      Menentukan pesan
Perencanaan pesan adalah hal penting yang harus dilakukan dalam perencanaan komunikasi politik. Pesan komunikasi politik merupakan sarana yang akan membawa sasaran mengikuti apa yang diinginkan dari program-program komunikasi politik yang pada akhirnya akan sampai pada pencapaian tujuan.
e.       Strategi dan Taktik
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang akan diterapkan dalam komunikasi politik, atau untuk lebih mudahnya dapat disebut sebagai guiding prinsiple, atau the big idea. Taktik sangat bergantung pada tujuan dan sasaran yang akan dibidik. Semakin komplek tujuan dan sasaran bidik maka taktik yang digunakan harus semakin kretaif dan variatif.
f.       Alokasi waktu dan sumber daya
Komunikasi politik selalu dilaksanakan dalam rentang waktu tertentu. Ada kalanya rentang waktu tersebut berasal dari pihak luar, misalnya waktu kampanye dalam pemilu. Ada pula rentang waktu yang ditetapkan sendiri.  Sementara itu, pengalokasian dana operasional hendaknya didasarkan pada efektifitas dan efisiensi.
g.      Evaluasi
Evaluasi berperan penting untuk mengetahui sejauh mana pencapaian yang dihasilkan.  Karena hasil evaluasi nantinya akan digunakan sebagai tinjauan untuk program-program yang akan dilakukan selanjutnya, maka evaluasi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terstruktur.

Secara keseluruhan, partai politik membutuhkan suatu perencanaan strategis dalam melakukan hubungan dengan masyarakat. Dalam hal ini adalah perencanaan komunikasi politik. Perencanaan komunikasi politik ini menyangkut produk politik yang akan dibawakan, pesan politik yang akan disampaikan, dan image yang akan dimunculkan. Perencanaan perlu dilakukan agar alokasi sumberdaya partai politik dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Dengan demikian akan terjadi sinergi dan konsistensi di antara program-program kerja yang akan dilakukan suatu partai politik dalam strategi komunikasi politiknya.

Referensi
Effendy, Onong U. 1993. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Firmanzah. 2008. Marketing politik; Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan kampanye komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar